You are currently viewing TDS (Total Dissolved Solids): Pengertian, Manfaat dan Dampaknya pada Kualitas Air
ilustrasi TDS dalam air menunjukkan mineral dan garam terlarut

TDS (Total Dissolved Solids): Pengertian, Manfaat dan Dampaknya pada Kualitas Air

Apa itu TDS?

TDS atau Total Dissolved Solids adalah ukuran dari semua zat anorganik dan sedikit zat organik yang terlarut dalam air — seperti mineral, garam, logam, ion positif dan negatif.
Dalam konteks air minum atau air rumah tangga, TDS menunjukkan seberapa “padat” kandungan larutan di dalam air tersebut — bukan jumlah partikel besar, tapi zat yang benar-benar larut atau dalam bentuk ion/partikel mikroskopis.

Sejarah & Asal Usul Istilah

Istilah TDS digunakan sejak studi kualitas air awal di bidang lingkungan dan sanitasi air bersih, termasuk oleh World Health Organization (WHO). Dokumen pedoman kualitas air minum WHO menjelaskan TDS sebagai salah satu parameter membantu mengevaluasi kualitas air secara estetika maupun teknis.
Awalnya banyak digunakan untuk sistem air permukaan dan industri, kemudian masuk ke penggunaan rumah tangga terutama sebagai indikator kasar kualitas air setelah penyaringan.

Manfaat & Fungsi TDS

Meskipun TDS bukan secara langsung menunjukkan “kontaminan pangan utama”, parameter ini punya beberapa fungsi penting:

  • Menjadi indikator kasar bahwa air mengandung berbagai ion/garam/logam terlarut. Jika TDS tinggi bisa jadi ada logam berat atau kontaminan lain tersembunyi.
  • Menjadi tolok ukur estetika — air dengan TDS terlalu tinggi bisa punya rasa tidak sedap, dan menyebabkan deposit, kerak, atau korosi peralatan.
  • Dalam sistem filter air, pembacaan TDS meter (ppm atau mg/L) membantu mengevaluasi kinerja filter atau sistem RO (Reverse Osmosis). Jika TDS tetap tinggi setelah penyaringan, bisa berarti filter tidak optimal.

Standar dan Level Aman TDS

  • WHO menempatkan TDS sebagai parameter “sekunder” dalam pedoman kualitas air minum — artinya bersifat estetika (rasa, tampilan), bukan parameter kesehatan utama.
  • Di Amerika Serikat, pedoman sekunder untuk TDS dalam air minum adalah 500 mg/L (500 ppm) sebagai batas maksimum untuk kualitas rasa, film, kerak, tetapi bukan batas kesehatan yang mengikat.
  • Sebagai referensi: air dengan TDS < 300-500 ppm umumnya dianggap “baik” dari perspektif rasa dan estetika.

Bagaimana TDS Berkaitan dengan Kualitas Air & Kesehatan

  • TDS tinggi tidak otomatis bahaya kesehatan. Yang berbahaya adalah komposisi zat yang terlarut, misalnya logam berat atau senyawa toksik. Tapi TDS tinggi bisa menjadi “alarm” bahwa ada sesuatu yang perlu diperiksa.
  • Dari sisi teknis, air dengan TDS tinggi bisa menyebabkan kerak di pemanas air, korosi pipa, deposit, dan pengurangan efisiensi peralatan rumah tangga.
  • Untuk kesehatan rumah tangga, penggunaan water purifier atau sistem penyaringan (misalnya RO, filter karbon, penukar ion) yang mampu menurunkan TDS bisa membantu — terutama jika sumber air rumah mengandung mineral/logam terlarut tinggi.

Cara Menurunkan TDS dalam Air Rumah Tangga

  1. Pasang sistem Reverse Osmosis (RO) — ini mampu menurunkan TDS secara signifikan.
  2. Gunakan filter pertukaran ion atau softener jika sumber air sangat keras (mineral tinggi).
  3. Rutin lakukan pengecekan menggunakan TDS meter (permukaan air, galon isi ulang, air ledeng).
  4. Jika menggunakan galon atau air minum isi ulang, pilih yang memiliki sertifikasi kualitas dan diberi tahu nilai TDS-nya.

Kesimpulan

TDS adalah parameter penting — bukan karena ia sendiri sangat toksik, tapi karena ia menunjukkan “seberapa banyak zat larut/ion” dalam air. Untuk air minum yang nyaman dan rumah tangga yang sehat, menjaga TDS dalam kisaran wajar (misalnya <500 ppm) sekaligus memperhatikan jenis zat terlarut adalah kunci. Jadi bukan hanya “nilai TDS” saja yang penting, melainkan apa yang terkandung di dalamnya. Memilih sistem air bersih yang mampu menurunkan TDS dan mengeliminasi zat berbahaya akan sangat membantu dalam menjaga kualitas air bagi keluarga.