Apa yang Terungkap
Baru-baru ini, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengungkap bahwa air hujan di Jakarta mengandung partikel mikroplastik. Penelitian yang dimulai sejak 2022 menemukan bahwa setiap sampel air hujan mengandung mikroplastik, dengan rata-rata sekitar 15 partikel per meter persegi per hari.
Partikel ini terutama berasal dari serat sintetis pakaian, debu kendaraan dan ban, pembakaran plastik terbuka, serta degradasi plastik di ruang terbuka.
Bagaimana Mikroplastik Masuk ke Hujan
Fenomena ini disebut atmospheric microplastic deposition — yaitu partikel plastik kecil yang terbawa angin atau debu jalanan, kemudian bergabung ke siklus air dan turun bersama hujan.
Jenis plastik yang ditemukan termasuk poliester, nilon, polietilena, polipropilena, dan polibutadiena.
Kenapa Ini Merupakan Ancaman
- Partikel mikroplastik sangat kecil (kurang dari 5 mm hingga mikro‐skala) sehingga mudah tersebar dan sulit dihapus.
- Plastik bisa mengandung bahan aditif berbahaya seperti ftalat atau bisfenol A (BPA), atau menyerap polutan lain, yang kemudian dapat berdampak pada kesehatan manusia (misal stres oksidatif, gangguan hormon, kerusakan jaringan).
- Meskipun air hujan itu sendiri tidak otomatis berbahaya, kontaminasi mikroplastik di dalamnya berarti kualitas air dan udara kita bisa terpengaruh.
Dampak untuk Rumah dan Kesehatan Keluarga
Ketika hujan yang mengandung mikroplastik jatuh ke permukaan tanah, sungai, atau sistem air rumah, maka potensi masuk ke sistem air atau rantai makanan meningkat.
Di rumah, penggunaan air hujan untuk keperluan seperti mencuci atau menyiram tanpa filtrasi bisa menambah risiko. Di sisi udara, partikel-plastik halus bisa tersuspensi dan terhirup.
Cara Melindungi Diri dan Keluarga
- Gunakan air hujan hanya bila sudah difiltrasi jika memakai sistem tangkapan hujan di rumah.
- Install sistem penyaring udara atau udara bersih di ruang tertutup—karena polusi plastik juga ada di atmosfer.
- Kurangi plastik sekali pakai, terutama yang dapat terdegradasi menjadi partikel mikroplastik.
- Dukung kebijakan pengelolaan sampah dan pembersihan lingkungan agar plastik tidak terbakar atau tersebar ke atmosfer.
- Perhatikan ventilasi dan sirkulasi udara di rumah, dan pertimbangkan penggunaan alat seperti air purifier yang bisa menyaring partikel halus.
Kesimpulan
Temuan bahwa hujan dapat membawa mikroplastik adalah pengingat kuat bahwa polusi plastik bukan hanya masalah laut atau darat, tetapi juga masuk ke siklus udara dan air kita.
Kecermatan dalam memilih air untuk keperluan rumah tangga dan memperkuat kebersihan udara menjadi sangat penting. Untuk rumah yang sehat, bukan cukup hanya buka jendela—tapi juga pastikan air dan udara yang kita gunakan benar-benar bersih.